“Do’a itu adalah kunci ibadah. Ada juga ungkapan yang berbunyi: Do’a adalah senjata bagi orang yang beriman”. (Hadis)
Berdoa merupakan sebuah bentuk komunikasi dalam rangka mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dengan penuh kepasrahan yang mendalam dan total. Karena sesungguhnya doa, adalah hakekat penghambaan seorang makhluk kepada Tuhannya.
Orang yang beriman, merasakan ketenangan karena hatinya senantiasa dekat dengan Allah SWT. Ia memiliki senjata untuk menghadapi semua permasalahan dan kesempitan dunia, yaitu dengan kekuatan DOA. Orang yang beriman mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam menghadapi setiap masalah dalam kehidupannya di dunia yang fana ini. Karena mereka mempunyai tempat untuk mengadu dan tempat untuk meminta pertolongan di kala susah, DIA lah Allah Dzat Yang Maha Tinggi.
Setidaknya ada tiga keistimewaan dari cara penyampaian, pilihan kata dan gaya bahasa Rasulullah SAW yang bisa dituangkan dalam tulisan singkat ini, yang berkaitan dengan cara Rasulullah dalam berdoa, antara lain:
1. Rasulullah SAW dalam berdoa, mendapatkan bimbingan langsung dari Allah. Sesungguhnya Nabi, sebagaimana diterangkan dalam riwayat yang mengatakan: “Tuhanku telah membimbingku, maka Ia mengutamakan (menyempurnakan) bimbinganNya kepadaku”. Sebagian besar ulama mengatakan bahwa Allah SWT membimbing Rasulullah SAW dari segala sesuatunya, termasuk cara menyampaikan ajaran-Nya.
2. Rasulullah SAW dalam tiap doanya, memiliki fashahah yang tinggi. Fashahah dapat dipahami dengan kemampuan yang tinggi dalam menyampaikan sesuatu (Skilful use of expressive language). Fashahah Rasulullah mencakup berbagai hal seperti: Rangkaian kata yang digunakan Rasulullah SAW dalam menyampaikan sesuatu merupakan rangkaian kata yang sederhana dan tidak berbelit-belit. Cara menyampaiakannya jelas dan tepat. Makna yang terkandung luas dan dalam. Rasulullah SAW tidk berpanjang-panjang dalam menyampaikan sesuatu, kata-kata yang digunakan sederhana dan dapat diingat oleh para pendengarnya.
3. Kata-katanya keluar dari jiwa dan hati yang bersih, jujur dan memiliki daya tarik yang mendalam. Ia senantiasa menyampaikan ajarannya dengan menjaga kondisi pendengarnya. Bahasa yang digunakan sesuai dengan jangkauan pemikiran, keadaan dan realitas umatnya.
Dari tiga hal tadi: Cara penyampaian, pemilihan kata dan gaya bahasa Rasulullah SAW yang sederhana, menjadikan doa-doa Rasulullah memiliki keistimewaan tersendiri di sisi Allah. Karena beliau tahu benar akan pentingnya tiga poin tersebut dalam memanjatkan doa kepada Rabbnya. Diterima dan tidaknya sebuah doa sangat bergantung pada tiga hal ini.
Seperti halnya Anda yang ingin mendapatkan projek atau ingin memenangkan sebuah tender dari perusahaan yang memberikan pekerjaan kepada anda, maka hal yang mesti dilakukan adalah kurang lebih sama. Yaitu memulainya dengan menyampaikan niat anda dengan cara yang baik (misalnya, membuat proposal yang bagus), lalu dalam penyampaian tersebut anda harus memilih kata-kata yang pas, agar apa yang dimaksud bisa dipahami dengan baik oleh sang pemberi pekerjaan. Kemudian yang tidak kalah penting dari dua hal sebelumnya ialah, menyampaikannya atau menjelaskannya dengan sederhana dan tidak berbelit-belit. Disampaikan dengan bahasa yang lugas dan memiliki makna yang mendalam.
Demikianlah tiga hal sederhana dari pola komunikasi Rasulullah SAW dengan Tuhannya. Semoga kita semua dapat mentauladaninya dalam memanjatkan doa kepada Tuhan. Bahkan kita bisa menariknya dalam kehidupan kita, bahwa kunci dari keberhasilan itu adalah pola komunikasi yang baik.
Wallahua’lam.
No comments:
Post a Comment