Monday, May 7, 2012

Agar Guru Mandiri Secara Financial

Agar Guru Mandiri Secara Financial

Jarak dua kilometer harus ditempuh oleh Rifanti, saat dia akan mengajar di Tempat Kegiatan Belajar Mandiri Attin di Ciawi Bogor. Rifanti tidak mengeluh dengan kondisi tersebut, walaupun honor mengajar yang dia terima hanya sebesar lima ribu rupiah setiap harinya. Bagi Rifanti, ada kebahagiaan lain yang dia dapat dari kegiatan tersebut yang bukan berbentuk materi.

Rifanti tidak sendiri, ada banyak pengajar lain yang juga mempunyai kondisi yang sama. Seperti itulah dunia pendidikan di Indonesia, fasilitas pendidikan yang kurang dan kesejahteraan pengajar yang kurang memadai. Itulah cermin kesalahan mengelola negara ini oleh pemerintahan sebelumnya dan saat ini.

Untungnya di negara ini masih banyak orang-orang seperti Rifanti yang bersedia mengabdikan hidupnya untuk pendidikan masyarkat di sekitarnya, walaupun dengan imbalan apa adanya.
Rifanti adalah salah satu dari pengajar TKBM yang tergabung di Yayasan Sekolah Rakyat (YSR) Bogor yang di ketuai oleh Munawar M. Ali, mantan aktivis Youth Islamic Study Club YISC Al-Azhar. YSR Bogor saat ini menaungi 18 TKBM yang ada di Bogor, dengan jumlah pengajar 165 orang guru dan murid-murid sebanyak 1300 anak.

Munawar gelisah dengan kondisi tidak memadainya honor para pengajar yang tergabung dalam yayasannya. Maka, kemudian Munawar mencoba melakukan upaya-upaya lain yang bisa menambah kesejahteraan pengajarnya. Akhirnya ditemukanlah program pelatihan Kewirausahaan bagi para pengajar, dan ditawarkan kepada lembaga-lembaga yang bersedia membantu.
Program tersebut kamudian direspon positif oleh Sekolah Bisnis Prasetya Mulya. YSR dan Sekolah Bisnis Prasetya Mulya sepakat untuk mengadakan Inkubator Kewirausahaan sebanyak enam kali pertemuan dengan 12 materi. Materi tersebut antara lain meliputi: Modal Kewirausahaan, Dinamika Kelompok, Pengelolaan Pendapatan, Pembuatan Laporan Keuangan, Strategi Pemasaran, Pengelolaan Aset, Pengelolaan Akutansi, Motivasi 2 kali pertemuan, Motivasi Berwirausaha, Sumber Daya Manusia, dan Ringkasan Program.
Pada akhir program para pengajar peserta pelatihan yang akan mempresentasikan ide-ide bisnis yang mereka ingin lakukan. Ide-ide tersebut kemudian akan disaring, bagi yang layak akan diberikan modal untuk dijalankan. "Saya sudah mendapat komitmen, ada orang yang bersedia memberikan modal usaha," ujar Munawar saat pembukaan hari ke dua pelatihan tersebut.

Laporan oleh Warsa Tarsono
www.wtarsono.blogspot.com

No comments:

Post a Comment