Monday, March 19, 2012

SEKILAS MENGENAI ILMU DALAM ISLAM



Umunya manusia dapat memperoleh gambaran yang memadai tentang pengertian ilmu, namun untuk lebih jelasnya, saya mencoba mengemukakan beberapa pengertian ilmu yang pernah diberikan oleh beberapa cendekiawan Islam yang diwakili oleh beberapa orang di bawah ini sebagai berikut:
a.       Kahlil al – Musawi: “ Ilmu berasal dari kata kerja, yang berarti memperoleh hakikat ilmu, mengetahui dan yakin. Ilmu bentuk jamaknya yaitu ‘Ulum yang artinya memahami sesuatu dengan hakikatnya dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan”.
b.      Malik bin Nabi : Dalam kitabnya Intaj al Musyatasyriqin wa Atsaruhu fi al Fikri al Hadits menulis: “Ilmu adalah sekumpulan masalah serta sekumpulan metode yang dipergunakan menuju tercapainya masalah tersebut”.
c.       Sondang Siagian: Ilmu adalah suatu objek ilmiah yang memiliki sekelompok prinsip, dalil rumus yang melalui percobaan yang sistematis dilakukan berulangkali telah teruji kebenarannya dan dapat dipelajari dan diajarkan. Dan yang menarik hemt saya, apa yang dikemukakan oleh H. Muhammad TH.
d.      H. Muhammad TH.: Kata Ilmu berasal dari bahasa Arab dengan tulisan ‘ILMUN yang terdiri dari huruf ‘Ain, Lam dan Mim yang berbunyi ‘Ilmun yang berarti pengetahuan yang mendalam dan difahami dengan yakin serta gamblang.
Gambaran tulisan ‘ILMUN itu sendiri menurut H. Muhammad TH, mengandung keunikan tersendiri sebagai lambang dari tiga hal yaitu:
Pertama, Huruf ‘Ain di depan diibaratkan sebagai mulut yang selalu dalam kondisi terbuka, menandaskan bahwa ilmu itu tidk pernah kenyang, tidak pernah berhenti mencari masukan, tidak pernah jenuh, selalu bisa dimasuki. Ini sejalan dengan sabda Rasulullah Saw. “Uthlubil ‘ilma Minal mahdi ilallahdi  (Tuntutlah ilmu mulai dari buaian ibu sampai ke liang lahad). Juga senafaas dengan ungkapan yang sangat populer, Long Life Education (Pendidikan seumur hidup).
 Kedua, Huruf Lam  seudah ‘Ain panjangnya terbatas, boleh tinggi menjulang ke atas tak terbatas. Lambang ini menandaskan bahwa ilmu boleh dituntut seberapa saja menjulang langit, melintas batas cakralawa tergantung kemauan dan kemampuan si penuntut ilmu.
Ketiga, huruf Mim sebaliknya meletakkan diri di dasar dan melandas tak terbatas. Huruf ini menunjukkan bahwa ilmu itu baik rendahsekedarnya maupun tinggi menjulang langit, haruslah melandas, rendah hati (tawadhu’), dan membawa kemanfaatan yang praktis untuk sebanyak-banyaknya bagi kehidupan masayarakat luas dan tidak mengambang di awang-awang. Artinya seorang yang telah mendapat ilmu tidak boleh duduk berpangku tangan dan tidak peduli pada nasib orang lain.
Dari empat definisi ilmu yang sengaja saya kemukakan di atas, bisa kita ambil satu pengertian tentang ilmu itu sendiri yaitu: “Suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode tertentu, yang digunakan untuk menjelaskan cabang-cabang pengetahuan secara mendalam dan dipahami dengan yakin dan jelas.
Melihat dari penjelasan di atas, menandakan bahwa orang yang berilmu minimal akan menghiasi dirinya dengan tiga ciri penting, yaitu:

1.       Selalu bersemangat  dalam mencari kebenaran
 Sebagaimana dilambangkan oleh huruf ‘Ain tadi, maka orang yang menuntut ilmu tidak pernah merasa bosan dalam menjalankan aktivitas belajarnya. Setiap gerak langkahnya adalah belajar, dan tiap saat dia menunjukkan semangat dan antusiasme yang sangat tinggi dalam mencari ilmu sebagai simbol kebenaran dari Tuhannya. Bisa juga dikatakan bahwa setiap ilmu adalah kebenaran, dan setiap kebenaran akan mengantarkan seseorang menuju Tuhannya. Dan inilah hakikat dari ilmu itu sesungguhnya.

2.       Mempunyai Cita-cita dan harapan yang tinggi dalam hidup
Sebagaimana lazimnya bagi setiap penuntut ilmu, harus memiliki sifat terpuji, yaitu mimpi yang besar tentang hidupnya. Sebab ilmu akan mengantarkan orang yang mempelajarinya untuk mempunyai cita-cita dan harapan akan hidup yang lebih baik. Namun semakin banyak ilmu yang diperoleh, akan mengajarkan pemiliknya untuk berlaku rendah hati (tawadhu’). Ilmu boleh tinggi menjulang setinggi langit, tapi sikap terhadap sesama tetap selalu sederhana. Ini menandakan orang yang berilmu harus tetap memakai simbol huruf Lam yang tingginya menjulang ke langit, karena tingginya ilmu dan pengetahuannya (baca banyak ilmu), namun tetap merunduk kakinya berpijak ke bumi.

3.       Selalu rendah hati
Ciri yang ketiga dari orang yang berilmu adalah rendah hati (tawadhu’). Masih terngiang pesan bijak orang tua di kampung dulu.... Nak! Kalau kamu sudah mempunyai ilmu yang banyak, harus tetap rendah hati ya. Kamu harus memakai ilmu padi, semakin berisi, semakin merunduk (baca rendah hati). Ingat!  Bukan rendah diri ya... Karena rendah diri akan bertolak belakang dengan sifat ilmu itu sendiri. Ilmu selalu mengantarkan pemiliknya untuk menghiasi dirinya dengan sifat berani, yaitu berani berkata benar apabila benar. Dan mengatakan salah apabila itu salah.
Sesuai dengan bentuk hurufnya yang ketiga yaitu Mim, maka ilmu menunjukkan pada simbol perut yang besar sebagai penjelasan akan banyaknya ilmu yang diperoleh, dan huruf Mim itu pula mempunyai kaki yang memanjang ke bawah. Pertanda bahwa semakin banyaknya ilmu yang dimiliki oleh seseorang, maka dia harus tetap rendah hati dalam bersikap dan berbuat.

Wallahu a’lam


No comments:

Post a Comment