Sunday, March 10, 2013

Sekolah Rakyat Perjuangan Mewujudkan Pendidikan Gratis

Buku sederhana ini sengaja dibuat untuk menceritakan bagaimana perjuangan dan sukses story para Pengelola Tempat Kegiatan Belajar Mandiri Yayasan Sekolah Rakyat Bogor. Selain itu tujuan penulisan buku ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia tentang bagaimana pengelolaan sekolah gratis untuk masyarakat pedalaman di berbagai pelosok negeri.

Dalam buku ini diungkap bahwa pendidikan adalah hak setiap anak. Oleh karena itulah mereka terus berjuang untuk bisa memberikan akses pendidikan yang mereka cita-citakan buat anak-anak didiknya. Mereka tak peduli seberapa panjang usaha yang diperlukan. Yang ada di benak mereka hanya bagaimana mendapatkan sekolah gratis bagi anak-anak yang selama ini terabaikan secara pendidikan, yang kemudian diberi nama Sekolah Rakyat.

Buku ini menjadi curahan hati para pengelola TKB Mandiri yang berada di bawah naungan Yayasan Sekolah Rakyat Bogor tentang apa yang telah mereka lakukan, peluang dan hambatan, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana hasil dari usahanya. Ada juga cerita dari para Guru-guru yang diminta untuk membantu mengajar. Guru tanpa tanda jasa. Dengan gaji yang tak layak dan bahkan kadang disumbangkan lagi untuk membeli kapur dan ATK sekolah. Untuk menghibur dirinya, para guru biasanya mereka mengatakan: "Allahlah yang akan menggaji kami".

Ada juga cerita dari murid-murid. Rata-rata ketika mulai masuk sekolah umurnya di atas sepuluh tahun. Ibarat tanaman, dahannya sudah mulai mengeras sehingga agak sulit untuk dibentuk.Ada juga cerita siswa yang dijemput orang tuanya sedang asyik belajar bersama teman-temannya di kelas untuk membantu orang tuanya di ladang atau sawah. Semua itu terjadi karena terbatasnya pemahaman orang tua mereka akan pentingnya arti pendidikan bagi masa depan anak-anak mereka.

Bagi sang Ayah, anak membantu di ladang adalah keharusan, karena dianggap mampu memberi tambahan pemasukan keuangan buat keluarga di rumah. Sementara kalau mereka belajar di sekolah, hanya menghabiskan waktu dan tidak menghasilkan tambahan keuangan buat keluarga. Namun ada yang dilupakan oleh sang Ayah, bahwa anak-anak mereka harus berpacu dengan zaman yang semakin "keras" dan untuk memenangkan persaingan di masa depan adalah tidak mungkin tanpa ilmu pengetahuan yang memadai.

Makna penting buku ini, adalah mampu memberikan informasi yang real bagi masyarakat Indonesia bahwa di berbagai pelosok negeri masih terdapat banyak sekali anak-anak usia sekolah yang belum mendapatkan akses pendidikan dengan layak. Dan yang lebih mengagetkan adalah, itu semua adanya di Kabupaten Bogor, yang notabene letaknya radius dua jam perjalan dari ibu kota Negara Republik Indonesia yaitu Jakarta.

Di sisi lain, banyaknya anak yang putus sekolah juga disebabkan oleh tidak terdistribusinya dengan baik anggaran pendidikan kita yang begitu besar itu.Hal ini disebabkan oleh banyaknya kasus korupsi yang terjadi di hampir semua lini pemerintahan kita, sehingga anak-anak kita menjadi korban dan terhalang cita-citanya untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Hak mereka dimakan dan dirampok oleh para koruptor yang berdasi itu. 

Sekali lagi, pendidikan anak-anak Indonesia adalah tanggungjawab bersama yang harus dikelola dan diawasi bersama. Akhirnya saya ingin katakan, semoga buku sederhana ini bisa menginspirasi anak muda Indonesia agar mau berbuat sesuatu bagi kemajuan pendidikan anak-anak di lingkungan mereka yang belum mengenyam bangku sekolah.

Salam perubahan!

1 comment:

  1. Dimanakah saya bisa mendapatkan buku Sekolah Rakyat, ini pak..

    ReplyDelete