Gambar Pembangunan Gedung SMA Sekolah Rakyat Bogor |
Untuk melakukan perubahan terhadap masyarakat, hemat saya tidak perlu dengan program yang sifatnya elitis. Namun bisa juga dengan mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam setiap program yang kita ingin lakukan. Artinya, untuk mengajak masyarakat untuk berubah, kita tidak bisa menunggu adanya program yang besar dan ideal baru berbuat. Dengan melakukan hal-hal yang sederhana dan kecil pun, sebenarnya akan mampu membawa perubahan kepada orang lain. Asalkan dilakukan dengan konsisten, atau meminjam istilah agama yaitu istiqamah (baca komitmen dan disiplin).
Dalam sebuah hadisnya yang populer, Rasulullah Saw. pernah bersabda: "Jangan kalian menunda pekerjaan yang bisa dilakukan hari ini untuk dikerjakan esok hari". Hadis ini memberi pencerahan kepada kita semua, akan pentingnya pola hidup yang konsisten dan disiplin yang tinggi. Tidak menunda pekerjaan yang bisa dilakukan sekarang untuk dilakukan esok hari adalah cara terbaik dan sederhana untuk merubah dan membenahi kondisi masyarakat menuju kondisi yang jauh lebih baik.
Ada dua ukuran yang sering dipakai oleh masyarakat dunia, ketika menilai maju tidaknya suatu negara, yaitu dengan melihat kualitas pendidikannya dan kualitas kesehatan masyarakatnya. Menjadikan dua hal ini sebagai alasan, kiranya tidak berlebihan saya menganggap bangsa Indonesia masih perlu peningkatan dan pengembangan yang cukup ekstra. Dengan memperhatikan masih banyaknya anak usia sekolah yang belum mengenyam pendidikan di beberapa daerah di Indonesia. Begitu pula dengan kondisi kesehatan masyarakatnya yang masih banyak dan belum menikmati layanan kesehatan murah di mana-mana. Kasus terakhir yang mencuat ke khalayak ramai, membuktikan bahwa tidak sedikit masyarakat miskin dan tidak mampu yang kena busung lapar, TBC, malaria, DBD, dan lain-lain. Dan banyak di antara mereka yang meninggal dunia karena tidak mampu membayar biaya rumah sakit dan memilih tidak berobat ke dokter dengan alasan biaya obat yang mahal. Demikian juga yang terjadi di dunia pendidikan, anak-anak usia sekolah itu pun memilih untuk tidak sekolah lantaran harus membantu orang tua di sawah dan ladang demi sesuap nasi.
Pengalaman kami mengelola kegiatan di Yayasan Sekolah Rakyat Bogor selama sepuluh tahun, memberi jawaban bahwa menggerakkan masyarakat agar mau sekolah memang tidak mudah. Tapi dengan kesungguhan dan keuletan dan dengan selalu melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan yang dilakukan, menjadi jawaban tersendiri untuk mencapai apa yang dinginkan. Seiring dengan perjalanan waktu, sebuah kegiatan sederhana dan dianggap kecil mungkin oleh sebagian besar orang, tapi karena dilakukan dengan sungguh-sungguh dan fokus, sehingga mampu menjadi mahnet tersendiri dalam upaya mencerdaskan anak-anak tidak mampu untuk bisa sekolah. Tidaklah berlebihan kalau saya menuangkan dalam tulisan sederhana ini, bahwa pada tahun ajaran baru 2012/2013 ini kami akan membuka lagi SMP Gratis Sekolah Rakyat sebanyak 15 sekolah lagi dari 18 sekolah yang sudah berjalan selama sepuluh tahun terakhir ini. Bahkan sebagai kelanjutan dari lulusan SMP Gratis yang sudah tamat, kami sedang membangun gedung SMA untuk menampung anak-anak lulusan dari SMP Gratis kami agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Kiranya kalau banyak orang yang ikut ambil bagian dalam menggerakkan masyarakat untuk membuka sekolah-sekolah gratis untuk masyarakat miskin yang berada di pedalaman wilayah Indonesia, pasti akan banyak anak-anak usia sekolah yang akan tertolong dan bisa mengenyam bangku sekolah.
Sebagai penutup dari tulisan sederhana ini, saya mengajak dan menghimbau kita semua agar juga mau mengulurkan tangannya untuk membantu dan memiliki kepedulian sekecil apapun agar mereka yang kurang beruntung di dekat kita bisa tetap sekolah. Dengan menyelenggarakan dan membuka SMP Gratis untuk mereka di area Anda.