Sunday, June 10, 2012

Menggerakkan Masyarakat Lewat Program Sederhana

Gambar Pembangunan Gedung SMA Sekolah Rakyat Bogor
Untuk melakukan perubahan terhadap masyarakat, hemat saya tidak perlu dengan program yang sifatnya elitis. Namun bisa juga dengan mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam setiap program yang kita ingin lakukan. Artinya, untuk mengajak masyarakat untuk berubah, kita tidak bisa menunggu adanya program yang besar dan ideal baru berbuat. Dengan melakukan hal-hal yang sederhana dan kecil pun, sebenarnya akan mampu membawa perubahan kepada orang lain. Asalkan dilakukan dengan konsisten, atau meminjam istilah agama yaitu istiqamah (baca komitmen dan disiplin).

Dalam sebuah hadisnya yang populer, Rasulullah Saw. pernah bersabda: "Jangan kalian menunda pekerjaan yang bisa dilakukan hari ini untuk dikerjakan esok hari". Hadis ini memberi pencerahan kepada kita semua, akan pentingnya pola hidup yang konsisten dan disiplin yang tinggi. Tidak menunda pekerjaan yang bisa dilakukan sekarang untuk dilakukan esok hari adalah cara terbaik dan sederhana untuk merubah dan membenahi kondisi masyarakat menuju kondisi yang jauh lebih baik.

Ada dua ukuran yang sering dipakai oleh masyarakat dunia, ketika menilai maju tidaknya suatu negara, yaitu dengan melihat kualitas pendidikannya dan kualitas kesehatan masyarakatnya. Menjadikan dua hal ini sebagai alasan, kiranya tidak berlebihan saya menganggap bangsa Indonesia masih perlu peningkatan dan pengembangan yang cukup ekstra. Dengan memperhatikan masih banyaknya anak usia sekolah yang belum mengenyam pendidikan di beberapa daerah di Indonesia. Begitu pula dengan kondisi kesehatan masyarakatnya yang masih banyak dan belum menikmati layanan kesehatan murah di mana-mana. Kasus terakhir yang mencuat ke khalayak ramai, membuktikan bahwa tidak sedikit masyarakat miskin dan tidak mampu yang kena busung lapar, TBC, malaria, DBD, dan lain-lain. Dan banyak di antara mereka yang meninggal dunia karena tidak mampu membayar biaya rumah sakit dan memilih tidak berobat ke dokter dengan alasan biaya obat yang mahal. Demikian juga yang terjadi di dunia pendidikan, anak-anak usia sekolah itu pun memilih untuk tidak sekolah lantaran harus membantu orang tua di sawah dan ladang demi sesuap nasi.

Pengalaman kami mengelola kegiatan di Yayasan Sekolah Rakyat Bogor selama sepuluh tahun, memberi jawaban bahwa menggerakkan masyarakat agar mau sekolah memang tidak mudah. Tapi dengan kesungguhan dan keuletan dan dengan selalu melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan yang dilakukan, menjadi jawaban tersendiri untuk mencapai apa yang dinginkan. Seiring dengan perjalanan waktu, sebuah kegiatan sederhana dan dianggap kecil mungkin oleh sebagian besar orang, tapi karena dilakukan dengan sungguh-sungguh dan fokus, sehingga mampu menjadi mahnet tersendiri dalam upaya mencerdaskan anak-anak tidak mampu untuk bisa sekolah. Tidaklah berlebihan kalau saya menuangkan dalam tulisan sederhana ini, bahwa pada tahun ajaran baru 2012/2013 ini kami akan membuka lagi SMP Gratis Sekolah Rakyat sebanyak 15 sekolah lagi dari 18 sekolah yang sudah berjalan selama sepuluh tahun terakhir ini. Bahkan sebagai kelanjutan dari lulusan SMP Gratis yang sudah tamat, kami sedang membangun gedung SMA untuk menampung anak-anak lulusan dari SMP Gratis kami agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Kiranya kalau banyak orang yang ikut ambil bagian dalam menggerakkan masyarakat untuk membuka sekolah-sekolah gratis untuk masyarakat miskin yang berada di pedalaman wilayah Indonesia, pasti akan banyak anak-anak usia sekolah yang akan tertolong dan bisa mengenyam bangku sekolah.

Sebagai penutup dari tulisan sederhana ini, saya mengajak dan menghimbau kita semua agar juga mau mengulurkan tangannya untuk membantu dan memiliki kepedulian sekecil apapun agar mereka yang kurang beruntung di dekat kita bisa tetap sekolah. Dengan menyelenggarakan dan membuka SMP Gratis untuk mereka di area Anda.

Saturday, June 9, 2012

Mimpi Membangun Indonesia Lewat Pendidikan


Foto Acara Young Leader Summit GPF dan SRB
Ada ungkapan bahwa belajar tidak mengenal kata berhenti, ada juga hadis Nabi yang berbunyi: "Tuntutlah ilmu dari buaian ibu sampai ke liang lahat". Ungkapan barat juga berbunyi: "Long Life Education" yang artinya belajar sepanjang hidup.

Ungkapan-ungkapan di atas, menunjukkan kepada kita semua bahwa tugas mencari ilmu tidak boleh berhenti selama manusia itu masih bisa menghirup udara. Artinya pendidikan sangatlah penting bagi kelanjutan hidup umat manusia di muka bumi ini, begitu pula bagi anak-anak Indonesia yang berada di berbagai pelosok negeri.

Kemajuan suatu bangsa tidak boleh hanya diukur dari banyaknya sumber daya alam (SDA) yang dimiliki oleh mereka, akan tetapi kembali kepada bagaimana kualitas sumber daya manusianya (SDM). Sebab  manusia yang berkualitas, akan mampu membawa bangsanya menuju tempat yang terhormat dalam persaingan global. Tengoklah beberapa negara yang memiliki SDM yang berkualitas, seperti Singapura, negara yang berpenduduk lebih kurang empat juta jiwa dengan luas wilayah yang tidak luas, mampu menjadi bangsa yang disegani dan diperhitungkan oleh negara-negara lainnya dalam percaturan pergaulan Internasional. Begitu pula Malaysia, negara kecil yang dengan kebijakan pemerintahnya memajukan pendidikan, sekarang mereka mampu menjadi "macan" Asia Tenggara yang cukup disegani. Baik karena lompatan ekonominya dan juga SDM nya yang berkualitas.

Ada banyak negara dengan kebijakan dan keberanian elit pemerintahannya untuk memajukan dunia pendidikan, maka dalam kurun waktu 20-30 tahun mereka mengalami kemajuan yang signifikan. Misalnya India, China, Jepang, dan lainnya. Nah, dalam konteks Indonesia, sudah saatnya memiliki Political Will (Kemauan Politik) untuk memberi orientasi pada perubahan pembangunan dan sistem pendidikan kita yang jauh lebih baik secara komperehenship. Seperti hal-hal di bawah ini:

1. Menjadikan Pendidikan sebagai panglima dalam melakukan reformasi atau perbaikan bangsa ke depan.
2. Mengelola dana untuk pendidikan dengan efisien dan tepat sasaran. Sehingga anak-anak miskin yang berada di berbagai pelosok negeri bisa mendapatkan akses pendidikan dan tetap bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi (minimal lulus SMA).
3. Membersihkan birokrasi pendidikan dari praktek-praktek koruptif dan mafia di dunia pendidikan yang selama ini merajalela dari diknas pusat sampai daerah (kabupaten).
4.  Memberikan training atau pelatihan buat guru-guru atau pengelola lembaga pendidikan secara berkala, sehingga mampu menjalankan manajemen sekolah dengan baik dan benar.

Demikian beberapa hal yang sederhana yang bisa kita jalankan bersama dalam menata dan memperbaik kondisi pendidikan kita ke depan. Sebab Indonesia adalah milik kita yang harus diperbaiki bersama untuk kejayaan anak cucu kita kelak. Dan hemat saya, jawabannya adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan dan pelaksanaannya dengan baik di lapangan.

Allahu 'alam.



Friday, June 1, 2012

Wisata Bombo Ncera, Kecamatan Belo - Kabupaten Bima


Bombo Desa Ncera merupakan salah satu obyek wisata alam menarik di Kabupaten Bima. Lokasinya sekitar 45 km dari Kota Bima tepatnya di Desa Ncera, Kecamatan Belo Kabupaten Bima.

Bombo Ncera mempunyai beberapa air terjun yang ketinggiannya mencapai sekitar 5 meter. Airnya hijau dan sejuk. Pemandangan alam yang sangat menakjubkan. Selain itu terdapat kolam renang alami yang berdinding batu alam dan tebing. Kolam-kolam tersebut terbagi dalam beberapa kategori disesuaikan dengan umur, atau kemahiran dalam berenang antara lain :
  • Bombo To’i (Bombo Kecil), yaitu tempat mandi anak-anak, 
  • Bombo Woha (Bombo Tengah) tempat mandi para muda mudi yang belum mahir berenang, karena kolam ini airnya hanya sebahu orang dewasa, kemudian 
  • Bombo Na’e (Bombo Besar) tempat mandi orang-orang yang sudah mahir berenang. Bombo Na’e merupakan kolam paling besar yang lebarnya sekitar 4 m dan panjangnya sekitar 10 m. Dulu sekitar Tahun 1980an Bombo Na’e adalah kolam paling digemari oleh anak-anak muda, karena biasanya disinilah ajang adu pantun Bima dilakukan. 


Biasanya kalau ada yang lagi kasmaran atau ada yang berebutan pacar mereka saling “Patu Cambe” satu sama lain, tapi setelah melakukan itu mereka tetap mandi bersama dalam kolam itu tanpa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. akan tetapi saat ini kebiasaan itu semakin memudar seiring perkembangan jaman.
Untuk mencapai obyek wisata Bombo Ncera kita bisa menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. (khusnulhatimah)